Dalam artikel Perkenalan dengan Audit, dikatakan bahwa ada beberapa prosedur audit yang dikenal dengan istilah “substantives procedures”. Secara mudah, bisa dikatakan bahwa substantive procedures adalah serangkaian testing yang dilakukan yang tidak melibatkan pengujian terhadap pengendalian internal. Di dalam tulisan ini akan dibahas mengenai analytical procedures sebagai bagian dari substantive procedures. Perlu diketahui adalah apabila auditor ingin melakukan analytical procedures yang berkualitas, dia harus menguasai industri dan bisnis klien secara luar dalam. Tidak jarang seorang auditor ditugaskan untuk mengaudit klien-klien yang berada dalam industri yang sama (terlepas dari skala perusahaan), sehingga ia mempunyai keahlian industri spesifik . Misalkan auditor bank A akan sering ditugaskan untuk memegang klien yang berupa bank juga, terutama bilamana auditor tersebut sudah menduduki level yang cukup tinggi. Jarang terjadi seorang audit manager yang memegang klien manufaktur makanan akan diberikan tugas menjadi audit manager sebuah financial institution, tanpa adanya pengalaman terlebih dahulu.
Tag Archives: audit
Tujuan dari Prosedur Audit / Purposes of Audit Procedures
Penulisan ini merupakan lanjutan dari artikel mengenai audit. Di sini akan dibahas mengenai berbagai jenis “audit purposes” atau “audit objectives”. Saat membuat planning dan dokumentasi implementasi ke dalam bentuk workpaper, selalu dicantumkan mengenai “audit purpose of the workpaper”. Secara garis besar, ini adalah jenis-jenis audit purposes: Continue reading Tujuan dari Prosedur Audit / Purposes of Audit Procedures
Tiga Tahap Utama dalam Audit
Sebelumnya pernah dibuatkan penulisan mengenai perkenalan dengan audit. Di tulisan tersebut dikemukakan secara garis besar siapa pengguna laporan audit, kenapa audit diperlukan dan prosedur audit yang dilakukan. Yang disampaikan di tulisan itu lebih mengarah kepada perkerjaan-pekerjaan yang dilakukan saat auditor tiba di kantor klien. Perlu diketahui bahwa pekerjaan audit telah dimulai jauh sebelum dilakukannya kunjungan ke kantor klien.
Perkenalan Dengan Audit
Sering kali saat kita mendengar kata “audit”, rasa antipatilah yang keluar. Kita langsung merasa tidak nyaman, karena kita mempunyai pandangan bawa para “polisi keuangan” akan datang untuk merepotkan kita dengan permintaan data, keterangan dan sebagainya. Banyak orang bertanya apakah jasa auditor sebenarnya diperlukan. Jawabannya adalah “Ya”. Cara paling mudah untuk memberi justifikasi adalah melihat terlebih dahulu apakah definisi dari laporan keuangan dan siapakah para pengguna laporan keuangan.
Menurut PSAK 1 (yakni “kitab suci para akuntan”), laporan keuangan adalah “suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas”. Tujuan dari laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah “memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi”. Bilamana disingkat dalam bahasa awam, laporan keuangan mencerminkan transaksi-transaksi perusahaan.