Di dalam artikel Company Performance Measurement, telah dikatakan bahwa perusahaan perlu memperhatikan sisi perusahaan yang bersifat kualitatif. Salah satu hal yang diperhatikan adalah struktur organisasi. Apakah perusahaan meng-adopt konsep sentralisasi atau desentralisasi? Di artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai perihal ini.
Category Archives: Akuntansi
Company Performance Measurement
Di dalam artikel “Perkenalan dengan Audit”, telah disebutkan definisi dari laporan keuangan. Informasi akuntansi terdapat di dalam laporan keuangan. Informasi tersebut diolah, dianalisis sehingga bisa didapatkan berbagai kesimpulan bagaimana performance perusahaan. Berbagai masalah (findings) atau “room for improvements” bisa ditemukan dan berbagai keputusan guna memperbaiki kekurangan bisa diambil. Perlu diketahui bahwa performance measurement yang akan dibahas di sini adalah untuk melihat kondisi perusahaan secara umum dan bukan untuk akun-akun tertentu.
Analisis Terhadap Liabilities
Sisi kredit dalam Balance Sheet dalam bentuk t-account mencerminkan sisi financing sebuah perusahaan. Sisi ini menunjukkan seberapa besar posisi pendanaan dalam perusahaan untuk menjalankan usahanya. Pendanaan bisa berasal dari kantong sendiri (yakni melalui total equity) ataupun dari kantong pihak ketiga (yakni total liabilities). Seperti artikel-artikel yang pernah dibuat sebelumnya, di sini akan dibahas prosedur umum yang biasa dilakukan oleh seorang financial controller/finance and accounting manager ataupun pihak auditor. Berikut adalah pembahasan mengenai akun-akun yang umumnya terdapat dalam liabilities perusahaan: Continue reading Analisis Terhadap Liabilities
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Di dalam artikel ini akan dibahas mengenai pengendalian persediaan (inventories). Saat membaca artikel ini, kita harus memfokuskan mindset kita kepada perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur akan membeli raw material, kemudian mengolahnya sehingga menjadi suatu barang yang berfungsi dan kemudian dijual kepada pelanggan. Barang yang dijualnya bisa menjadi raw material untuk perusahaan lain, atau bisa menjadi finished goods bagi mereka.
Continue reading Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Perkenalan Dengan Balance Score Card
Balance Score Card (BSC) merupakan suatu performance management tool yang diperkenalkan oleh Robert Kaplan dan David Norton di tahun 1990-an. Mereka menyatakan bahwa guna mengukur performance dari sebuah perusahaan, tidak cukup dilihat dari laporan keuangannya saja. BSC merupakan suatu kerangka strategis yang digunakan manajemen sebuah organisasi untuk menyatakan visi-visinya, yang kemudian dimonitor implementasinya, lalu melihat efek dari implementasi tersebut. BSC ini mencakup 4 perihal yakni financial, customer, internal business process, dan learning and growth. Penggunaan BSC bukan saja hanya untuk mengukur keberhasilan di periode berjalan namun BSC juga menitikberatkan kepada perbaikan di kemudian hari. Perlu diingat bahwa BSC bukanlah sebuah KPI (key performance indicator) semata-mata, namun BSC merupakan sebuah management tool.
Analytical Procedures Dalam Audit
Dalam artikel Perkenalan dengan Audit, dikatakan bahwa ada beberapa prosedur audit yang dikenal dengan istilah “substantives procedures”. Secara mudah, bisa dikatakan bahwa substantive procedures adalah serangkaian testing yang dilakukan yang tidak melibatkan pengujian terhadap pengendalian internal. Di dalam tulisan ini akan dibahas mengenai analytical procedures sebagai bagian dari substantive procedures. Perlu diketahui adalah apabila auditor ingin melakukan analytical procedures yang berkualitas, dia harus menguasai industri dan bisnis klien secara luar dalam. Tidak jarang seorang auditor ditugaskan untuk mengaudit klien-klien yang berada dalam industri yang sama (terlepas dari skala perusahaan), sehingga ia mempunyai keahlian industri spesifik . Misalkan auditor bank A akan sering ditugaskan untuk memegang klien yang berupa bank juga, terutama bilamana auditor tersebut sudah menduduki level yang cukup tinggi. Jarang terjadi seorang audit manager yang memegang klien manufaktur makanan akan diberikan tugas menjadi audit manager sebuah financial institution, tanpa adanya pengalaman terlebih dahulu.
Activity Based Costing
Dalam artikel “Perkenalan Akuntansi Biaya” yang telah dibuat sebelumnya, disebutkan mengenai costing (cost of revenue) dalam manufacturing company. Ada 3 unsur production cost dalam manufacturing company yakni direct materials, direct labor dan overhead. Yang akan dibahas di dalam artikel ini adalah bagaimana cara mengalokasikan biaya overhead kepada produk-produk yang dihasilkan. Pada umumnya ada 2 cara untuk melakukannya, yakni:
- Cara traditional costing allocation: Umumnya dengan metode ini, overhead dialokasikan berdasarkan jumlah direct labor yang dikeluarkan untuk membuat sebuah produk. Jadi, semakin banyak direct labor yang dikeluarkan untuk membuat produk A, semakin banyak pula overhead yang harus diserap oleh produk ini. Ini tidak melihat apakah proses produksi untuk produk A kompleks atau tidak. Basisnya adalah direct labor.
- Cara Activity-Based Costing Allocation System: Ini dikenal dengan istilah ABC. Overhead dialokasikan berdasarkan jumlahnya aktivitas yang dikeluarkan untuk membuat sebuah produk. Semakin banyak tahap dan aktivitas yang terkait untuk membuat produk B maka semakin banyak overhead yang harus diserap oleh produk B. Pengalokasian tidak memandang apakah produk B menggunakan bahan baku premium atau memerlukan direct labor yang banyak. Di bawah akan dibahas lebih lanjut mengenai ABC allocation.
Tujuan dari Prosedur Audit / Purposes of Audit Procedures
Penulisan ini merupakan lanjutan dari artikel mengenai audit. Di sini akan dibahas mengenai berbagai jenis “audit purposes” atau “audit objectives”. Saat membuat planning dan dokumentasi implementasi ke dalam bentuk workpaper, selalu dicantumkan mengenai “audit purpose of the workpaper”. Secara garis besar, ini adalah jenis-jenis audit purposes: Continue reading Tujuan dari Prosedur Audit / Purposes of Audit Procedures
Perkenalan dengan Biaya Pendapatan (Cost of Revenue)
Revenue merupakan salah satu akun yang dikategorikan sebagai akun penting. Tolak ukur dari keberhasilan suatu perusahaan beranjak dari jumlah revenue. Namun perihal yang tidak kalah pentingnya adalah biaya. Berapakah biaya terkait dengan “jualan” Anda? Bukan merupakan bisnis yang baik jika kita menjual barang jualan dengan margin yang sangat tipis dan yang pada ujungnya menghasilkan Operating Income yang kecil atau bahkan merugi.
Costing merupakan perihal yang penting dan tidak mudah. Kita perlu mengetahui berapakah product cost untuk barang yang kita jual. Pertama kita perlu melihat dulu nature dari bisnis kita. Di artikel ini akan dibahas mengenai klasifikasi umum nature bisnis. Continue reading Perkenalan dengan Biaya Pendapatan (Cost of Revenue)
Perkenalan dengan Just-In-Time Manufacturing
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai dasar manajemen produksi dan konsep dasar mengenai Just-In-Time di dalam dunia manufaktur.
Secara singkat, ada 5 “P” dalam dunia produksi/manufaktur, yaitu:
- Product: Ini menyangkut apa yang ingin dibuat.
- Plant: Ini menyangkut di mana produk ingin dibuat beserta segala hardware/machineries yang diperlukan untuk membuat produk.
- Process: Ini menyangkut bagaimana produk akan dibuat.
- Program: Ini menyangkut jadwal pembelian barang mentah, jadwal proses pembuatan barang, jadwal pembungkusan dan pendistribusian kepada pelanggan.
- People: Ini menyangkut pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan, proses produksi dan penjualan barang. Bila ditelaah lebih jauh, ini juga berkaitan dengan tempat dan kondisi di mana “people” bekerja, upah/gaji dan berapa banyak “people” yang dilibatkan dalam semua proses ini.
Continue reading Perkenalan dengan Just-In-Time Manufacturing